Malaikat Hutan Bakau adalah antologi puisi yang dibuat oleh Kilang Sastra Batu Karaha pada tahum 2008.
Ada Waktunya
Nafas langit semakin tersengal
Tengah hari buta bukan alang-alang menyelengit
Ada sekerling sepasang mata menggoda
Kenapa melintas begitu cepat??
Jika sebuah petualangan, perjalanan baru bermula
Senja bukanlah ujungnya
Kabarkan saja, nanti hujan jatuh pada saatnya
Hujan tau saatnya..
120708
---
Waktu Pa Hamsad Bicara
Angin lalu lalang
Keringat ari menyebar
Banyak yang duduk penuh perhatian (palsu)
Ruang ini, gelap saja
Lampu tanpa listrik
Kipas angin menggeleng
Bukan apa-apa, aku bosan
Melihat ia menolak semua dialogku
Diam bukan berarti iya, bukan?
Aku duduk saja
Diam, tak juga memperhatikan
Menekuri diam kau
Dan pasrah dengan bau ari yang menyebar
140708
---
Selamat Pagi, Dunia..
Sebuah penolakan PP No. 2 Thn 2008
Aku melihat daun pisang separo kering di jendela
Serupa benar dengan wajah kau yang penuh darah-darah
Aku ingat di sudut sebuah labirin itu suatu ketika
Anak-anak kecil berenang ria terjun dari ranjangnya
Ada juga bukit pasir dan lempung semaunya jatuh ke atap
Selamat pagi, dunia..!
Aku, anak dan cucu nanti mau tinggal di sini saja
Karna udara di sini sedap
Matahari nembus jendela, duh ni’mat
Secangkir kopi dalam cangkir kaolin di meja
Tambah ni’mat saja pagi ini
Lalu sesuatu lari ke kepalaku
Mengembara dalam otak
Dan kemudian melompat-lompat.
(jam berdetak.. tik..tak..tik..tak)
Sampai hari apa ada kopi di dunia,
Aku gelisah tiba-tiba!!
070408
---
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar